Seorang di kalangan ulama ada berkata:
Maksudnya: “Jikalau rezeki hari esok merisaukanmu, maka siapakah yang menjaminmu untuk tiba ke hari esok? Jika peristiwa semalam mendukacitakanmu, maka siapakah yang akan mengembalikan hari semalam untukmu?”.
Allah ta^ala berfirman:
وَلَا تُطِعِ ٱلْكَـٰفِرِينَ وَٱلْمُنَـٰفِقِينَ وَدَعْ أَذَىٰهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ وَكِيلًۭا ٤٨
Mafhumnya: “Dan engkau bertawakallah kepada Allah, dan cukuplah Allah untuk engkau bertawakal kepada-Nya” [Surah al-Ahzab, ayat 48]
Al-Hasan al-Basri banyak kali berpesan:
Maksudnya: “Wahai golongan pemuda,hendaklah kamu mengutamakan akhirat. Oleh itu, kamu carilah akhirat. Kita melihat ramai orang yang mencari akhirat lalu dia mendapat akhirat bersama dunia, dan tidak pula kita melihat seorang pun yang mencari dunia lalu dia juga mendapat akhirat bersama dunia”
🌿Rujukan: Kitab al-Zuhud al-Kabir oleh al-Imam al-Hafiz al-Baihaqi الله رحمه.